KEBUDAYAAN DAERAH JAWA TIMUR
Dari sekian banyaknya
budaya di indonesia, salah satu budaya yaitu budaya jawa timur. Budaya jawa
timur yang sudah terkenal hingga dunia internasional. Salah satu budaya Jawa
timur adalah seni pertunjukan reog.
A.
Pengertian reog ponorogo
Reog
adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari jawa timur bagian
barat-laut dan ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya.
Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblek dua sosok yang ikut
tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di
Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu
kebatinan yang kuat.
Banyak
versi yang berkembang di masyarakat yang mempengaruhi berkembangnya budaya reog
ponorogo, antara lain :
1. Pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi
kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada
abad ke-15.
2. Raja
Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah
perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri.
B.
Penari-penari
dalam pertunjukan seni reog ponorogo
v
Prabu
Klono Swandono
Di ceritakan bahwa
prabu klono swandono yang tampan dan sakti terpikat oleh kabar kecantikan putri
Songgolangit, dan berniat memperistrikannya. Songgolangit mengajukan syarat
berupa sayembara, siapa saja yang mampu mengumpulkan seluruh binatang hutan
kedalam tamannya dan mampu membuat sebuah tontonan menarik yang belum pernah
ada sebelumnya, dialah yang akan dipilih sebagai suami. Dalam rangka sayembara
itu, dengan kesaktiannya, Klono berhasil mengumpulkan seluruh binatang hutan
dan menggiringnya ke taman milik Putri Songgolangit. Pada saat sedang
menggiring binatang itu, Patih Singobarong, salah seorang abdi dekat raja Daha
yang ternyata menyimpan rasa terhadap putri, mencegat rombongan Klono Swandono.
Terjadilah pertempuran seru, tetapi dengan pecut pusakanya- Pecut Samandiman-
Klono berhasil melumpuhkan Singobarong.
v
Warok
Berbicara tentang
reog ponorogo, memang tidak bisa lepas dari sosok warok, yaitu para pendekar
yang menjadi lawan reog dalam pertunjukan. Di Ponorogo, sebagai pendekar yang
di kenal mengabdi pada kebaikan, warok mempunyai tempat khusus dalam pandangan
masyarakat. Di dalam pertunjukannya warok biasanya dibawakan oleh 6-8 pria
gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah.
Kemudian di tambah aksesoris dengan penutup kepala yang disebut “udeng” dan
memakai kumis serta jenggot.
v
Jatilan
Dalam pertunjukan
reog ponorogo, menampilkan 6-8 gadis yang menaiki kuda, penari ini di sebut
jatilan. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari
laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang,
yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping.
v
Bujanganom
Penari ini
menggunakan topeng yang bergerak sangat lincah dan sering melakukan gerakan
akrobatik. Ia memimpin barisan para warok yang terdiri dari para pria
berpakaian hitam-hitam sebagai pasukan yang menguasai kekuatan spiritual
tinggi.
v
Singo
Barong
Penari terakhir
dalam pertunjukan seni reog ponorogo adalah singo barong. Dimana pelaku memakai
topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung
merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa
oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain
diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan
spiritual seperti puasa dan bertapa.
C.
Pementasan Seni Reog
Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa
seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo
terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama
biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam,
dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang
pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki
kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari
laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan jatilan, yang harus
dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan
lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan
lucu.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan
inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika
berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan.
Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang
tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya
pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain
yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut
kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan
kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai
topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung
merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa
oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain
diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan
spiritual seperti puasa dan bertapa.
Sumber Pustaka
1.
www.myfacede.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar