Pemuda
adalah anak penerus bangsa yang berusia 15 tahun ke atas. Dan pemuda memiliki
jiwa dan semangat yang tinggi. Sehingga di usia ini disebut usia yang
produktif.
2. Kegiatan pemuda
Banyak
kegiatan pemuda yang dapat kita lihat di masyarakat, baik dari yang terkecil
sampai yang terbesar.Misal dari
masyarakat yang terkecil adalah karang taruna. Di tingkat sekolah adanya
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Pramuka, PASKIBRA, PMR, KIR, Pencinta
Alam dan lain sebagainya. Dan pemuda sangat berpartisipasi dalam ajang kegiatan
olahraga.
3. Kelebihan pemuda di zaman dahulu
Kelebihan
pemuda zaman dahulu antara lain :
ØTidak
banyak melakukan tindakan kriminal contoh : di tingkat sekolah tidak adanya tawuran
antar pelajar dan siswa yang mengkonsumsi narkoba.
ØMempunyai
jiwa patriotik yang tinggi contoh : berani mempertaruhkan jiwa dan raga demi
memperjuangkan kemerdekaan indonesia.
ØMemiliki
semangat yang tinggi
ØMenjaga
dengan baik kebudayaan daerah masing-masing
4. Kekurangan pemuda zaman dahulu
Kekurangan
pemuda jaman dahulu antara lain :
ØKurangnya
fasilitas media elektronik dan komunikasi sehingga pemuda kurangnya pengetahuan
tentang teknologi baik dalam maupun luar negeri.
ØKurangnya
daya kreatifitas dan imajinasi pemuda
ØTidak
berani menyampaikan pendapat
5. Kelebihan pemuda zaman sekarang
Kelebihan
pemuda zaman sekarang adalah :
ØBerlimpahnya
fasilitas media elektonik dan komunikasi sehingga memudahkan pemuda mengetahui
teknologi dan informasi baik dalam maupun luar negeri.
ØMempunyai
kreatifitas dan imajinasi yang sangat tinggi.
ØBerani
menyampaikan pendapat baik secara individu maupun organisasi.
ØMemiliki
pemikiran dan inovasi yang lebih baik.
6. Kelemahan pemuda zaman sekarang
Kelemahan-kelemahan
pemuda jaman sekarang antara lain :
ØMudahnya
pemuda untuk terpengaruh dalam pemakaian obat-obatan terlarang karena
terpengaruh lingkungan di sekitarnya.
ØMudahnya
terprovokasi oleh hal-hal yang tidak dapat di pertanggung jawabkan contohnya
banyaknya tawuran antar pelajar dikarenakan hal-hal yang kecil seperti saling
ejek.
ØBanyak
melupakan adat budaya indonesia di karenakan masuknya budaya barat mempengaruhi
kehidupan para pemuda.
ØBanyak
melupakan hari-hari bersejarah bangsa indonesia.
ØMempunyai
gaya hidup yang terlalu konsumtif dan bermewah-mewahan.
“MASALAH MASYARAKAT
PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN”
A. Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok
manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat yang sama-sama
di taati dalam lingkungannya.
Tatanan kehidupan, norma-norma yang
mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan
mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki cirri
kehidupan yang khas.
Masyarakat itu timbul dalam setiap
kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang
cukup lama.
B. Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut
juga Urban Community. Pengertian masyarakt kota lebih ditekankan pada
sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan.
Perhatian masyarakat perkotaan tidak
terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi
mempunyai perhatian yang lebih luas lagi. Masyarakat perkotaan sudah memandang
kebutuhan hidup, artinya tidak hanya sekedarnya atau apa adanya. Hal ini
disebabkan karena pengaruh pandangan warga kota sekitarnya. Misalnya dalam hal
menghidangkan makanan, yang di utamakan adalah bahwa makanan yang di hidangkan
tersebut memberikan kesan bahwa yang menghidangkannya memiliki kedudukan sosial
yang tinggi. Demikian pula masalah pakaian masyarakat kota memandang pakaian
pun sebagai alat kebutuhan sosial. Bahkan pakaian yang di pakai merupakan
perwujudan dari kedudukan sosial si pemakai.
Sistem perekonomian kota tidak
terpusat pada satu jenis saja, melainkan sangat bervariasi. Di kota terdapat
berbagai macam sistem produksi, baik yang mengolah bahan mentah, barang
setengah jadi, maupun barang jadi. Industri dilakukan secara terus menerus dan
besar-besaran, dengan tenaga manusia, mesin, maupun dengan komputer.
Di kota besar terdapat banyak
perkerjaan-pekerjaan yang menuntut keahlian khusus, sehingga tidak semua warga
kota dapat melakukannya. Misalnya : Arsitektur, Insinyur - mesin, sarjana
politik, pemegang buku dan sebagainya. Walaupun demikian tidaklah berarti bahwa
pekerjaan di kota adalah pekerjaan hanya menekankan pada keahlian yang
tersepesialisasi dan pekerjaan otak saja. Tetapi ada juga pekerjaan-pekerjaan
yang menekankan kemampuan tenaga kasar saja. Misalnya : kuli bangunan, tukang
becak.
Mobilitas sosial di kota jauh lebih
besar dari pada di desa. Di kota, seseorang memiliki kesempatan lebih besar
untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertical maupun horizontal.
Bagi masyarakat kota kepercayaan
kepada Tuhan YME (kehidupan magis religius) biasanya cukup terarah dan di
tekankan pada pelaksanaan ibadah. Upacara-upacara keagamaan sudah berkurang,
demikian pula upacara-upacara adat sudah menghilang. Hal ini di sebabkan bahwa
msyarakat kota sudah menekankan pada rasional pikir dan bukan pada emosionalnya.
Semua kegiatan agama, adat berlandaskan pada pengetahuan dan pengalaman yang
mereka miliki.
Mobilitas sosial di kota jauh lebih
besar dari pada di desa. Di kota, seseorang memiliki kesempatan yang lebih
besar untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.
Dari uraian di atas maka dapatlah di
simpulkan secara singkat bahwa dari ciri-ciri masyarakat kota adalah sebagai
berikut :
1.Heterogenitas sosial
Kota
merupakan metting pot bagi aneka suku maupun ras, sehingga masing-masing kelompok
berusaha di atas kelompok lain. Maka dari itu sering terjadi usaha untuk
memperkuat kelompoknya untuk melebihi kelompok yang lain.
2.Hubungan sekunder
Dalam masyarakat kota pergaulan dengan sesama anggota (orang lain)
3.Toleransi sosial
Masyarakat kota tidak memperdulikan tingkah laku sesamanya dan pribadi
sebab masing-masing anggota mempunyai kesibukan sendiri. Sehingga kontrol
sosial pada masyarakat kota dapat di katakana lemah sekali dan non pribadi.
4.Kontrol sekunder
Anggota masyarakat kota secara fisik tinggal berdekatan, tetapi secara
pribadi atau sosial berjauhan. Dimana bila ada anggota masyarakat yang susah,
senang, jahad, dan lain sebagainya, anggota masyarakat yang lain tidak mau
mengerti.
5.Mobilitas sosial
Di kota sangat mudah sekali terjadi perubahan maupun perpindahan status,
tugas maupun tempat tinggal.
6.Individual
Akhibat
hubungan sekunder, maupun kontrol sekunder, maka kehidupan masyarakat di kota
menjadi individual. Apakah yang mereka inginkan dan rasakan, harus mereka
rencana dan laksanakan sendiri. Bantuan dan kerja sama dari anggota masyarakat
yang lainsulit untuk di harapkan.
7.Ikatan suka rela
Walaupun hubungan sosial bersifat sekunder, tetapi dalam organisasi
tertentu yang mereka sukar. (kesenian, olahraga, politik) secara sukarela ia
menggabungkan diri menggabungkan dan berkorban.
8.Segregasi kekurangan
Akibat dari
integritas sosial dan kompetisi ruang terjadi pola sosial, ras, dan kompetisi
ruang, terjadi pola sosial yang berdasarkan pada sosial ekonomi, ras, agama,
suku bangsa dan sebagainya. Maka dari itu akhirnya terjadi pemisahan temat
tinggal dalam kelompok-kelompok tertentu.
C.
Masyarakat pedesaan
Yatu suatu masyarakat yang hidup
didaerah atau desa yang biasanya bermata pencaharian di bidang pertanian
perikanan, perkebunan dan sebagainya
Hubungan sosial pada masyarakat desa
terjadi secara kekeluargaan, dan jauh menyangkut masalah-masalah pribadi, satu
dengan yang lainmengenal secara rapat, menghayati secara mendasar.
Pertemuan-pertemuan dan kerja sama untuk kepentingan individu. Segala kehidupan
sehari-hari diwarnai dengan gotong royong. Misalnya : mendirikan rumah,
mengerjakan sawah, menggali sumur, maupun melayat orang meninggal.
Masyarakat depesaan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
ØMasyarakat
pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila
dibandingkan dengan hubungan mereka dengan masyarakat lainnya di luar
batas-batas wilayahnya.
ØSistem
kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan
ØSebagian
besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian dan pekerjaan-pekerjaan
yang bukan agraris hanya bersifat pedesaan bersifat waktu luang.
Masyarakat desa
pada umumnya dapat disimpulakan sebagai berikut :
1)Homoginitas Sosial
Bahwa masyarakat desa pada umumnyaerdiri dari suatu beberapahomogen.
Oleh karena itu hidup di desa biasanya terasa tentram aman dan tenang
2)Hubungan Promer
Pada masyarakat desa hubungan kekeluargaan dilakukan
secara akrab, semua kegiatan dilakukan secara musyawarah. Mulai masalah-masalah
umum/ masalah bersama sampai dengan masalah pribadi.
3)Kontrol Sosial yang Ketat
Diatas dikemukakan bahwa hubungan pada masyarakat
pedesaan sangat intim dan diutamakan, sehingga setiap anggota masyarakatnya
saling mengetahui masalah yang dihadapi anggota yang lain.
4)Gotong Royong
Nilai-nilai gotong royongpada masyarakat pedesaan
tumbuh dengan suburdan membudaya. Semua masalah kehidupan dilaksanakan secara
gotong royong aik dalam arti gotong royong murni maupun gotong royong timbal
balik.
5) Ikatan Sosial
Setiap anggota masyarakat desa kiikat dengan
nilai-nilai adat dan kebudayaan secara ketat. Bagi anggota yang tidak memenuhi
norma dankaidah yang sudah disepakati akandi hokum dan dikeluarkan dari ikatan
sosial dengan cara mengucilkan/memencilkan. Oleh karena itu setiap anggota
harus patuh dan taat melaksanakan aturan yang ditentukan.
6)Magis Religius
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi masyarakat
desa sangat mendalam bahkan setiap kegiatan kehidupan sehari-hari mereka di
dahulukan berdoa kepadanya.
7)Pola Kehidupan
Masyarakat desa bermata pencaharian di bidang agraris,
baik pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Pada umumnya setiap
anggota hanya mampu melaksanakan salah satu bidang kehidupan saja.
D. Urabnisasi
Urbanisasi adalah proses perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi hamper terjadi di seluruh dunia, baik
pada Negara-negara maju maupun Negara berkembang, baik dalam jumlah kadar
tinggi maupun rendah. Dengan terjadinya perpindahan penduduk dari desa ke kota
yang cukup tinggi, sedang perpindahan penduduk kota ke desa yang relative
rendah, maka mengakibatkan jumlah penduduk kota sangat padat.
“Dampak
Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Terhadap Kebudayaan Indonesia”
A.Pengertian
Globalisasi
Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam
mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan
berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan
rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama
lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa
Tapal Batas” yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan
mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan baru.
B.Pengertian
Teknologi
Pengertian teknologi secara kamus besar bahasa indonesia teknologi adalah ilmu
teknik. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu
pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia.
ØKlasifikasi
dasar dari kemajuan teknologi yaitu :
Klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi terbagi
menjadi 3 (tiga) klasifikasi, antara lain:
1.Kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan
kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan yang sama.
2.Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving technological progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak
ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam
memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
3.Kemajuan teknologi yang hemat modal ( capital-saving technological progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua
riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju,
yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
C.Pengertian
Budaya
Pengertian budaya berdasarkan kamus besar bahasa indonesia budaya adalah pikiran,
akal budi. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Globalisasi
kebudayaan
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk
diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai
(values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga
masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan
dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam
pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari,
bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam
pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan
penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu
keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah
terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat
ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di
dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal
ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media
menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa.
Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan,
hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Ciri
berkembangnya globalisasi kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan
dapat terlihat dari beberapa ciri, antara lain :
·Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism),
dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar
kebudayaannya.
·Berkembangnya turisme dan pariwisata.
·Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara
lain.
·Berkembangnya mode yang berskala global, seperti
pakaian, film dan lain lain.
·Bertambah banyaknya event-event berskala global,
seperti Piala Dunia FIFA.
·Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
·Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui
perkembangan media massa
Dampak
globalisasi terhadap Kebudayaan
Globalisasi
terhadap kebudayaan memiliki beberapa dampak, yaitu :
1)Pengaruh positif globalisasi
terhadap nilai- nilai nasionalisme
2)Pengaruh negatif globalisasi
terhadap nilai- nilai nasionalisme
3)Pengaruh Globalisasi
Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
vPengaruh
positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
a)Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan
dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian
dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis
tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif
tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
b)Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar
internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang
menunjang kehidupan nasional bangsa.
vPengaruh
negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
a)Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia
bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika
hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
b)Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc
Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
c)Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa
akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung
meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi
mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri
dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di
negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum
tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif
dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan
nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
vPengaruh
Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian
diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang
minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.
Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan
kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata
orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya.
Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas
dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah
menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu
kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat
kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja,
ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka
hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan
kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan,
mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak,
timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa.
D.Dampak
Kemajuan Teknologi terhadap Kebudayaan
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menimbulkan pengaruh
terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap
memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi,
Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan
budaya negeri sendiri. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong
dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli
(Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih
banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik
batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana
selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika
teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin
lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini
Indonesi Indah (TMII).
Maka kita sebagai generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa tidak ada
salahnya untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa kita yang sekarang
semakin terkikis oleh budaya bangsa lain akibat kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi.