Ø Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah
kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga, oleh karena di
belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan. Tidak diharapkan, oleh
karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan dari
yang paling ringan sampai ke yang paling berat.
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian
yang jelas tidak dikehendaki dan seringkali tidak terduga semula yang dapat
menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda atau properti maupun korban jiwa
yang terjadi di dalam proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya.
Kecelakaan kerja mengandung unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Tidak diduga semula, oleh karena di belakang
peristiwa kecelakaan tidak terdapat unsur kesengajaan dan perencanaan.
2. Tidak diinginkan atau diharapkan, karena setiap
peristiwa kecelakaan akan selalu disertai kerugian baik fisik maupun material.
3. Selalu menimbulkan kerugian dan kerusakan, yang
sekurang-kurangnya menyebabkan gangguan proses kerja.
Ø Contoh Kasus Kecelakaan Kerja Yang Terjadi
Dengan Berbagai Faktor Beserta Analisanya.
1.
Contoh
Kecelakaan Kerja Akibat Faktor Non-Teknis.
Empat
Pekerja di Pabrik Gula Tewas, Tersiram Air Panas
Cilacap–Empat
pekerja cleaning servis di pabrik gula Rafinasi PT Darma Pala Usaha Sukses,
Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (29/07/09), tewas setelah tersiram air panas didalam
tangki. Satu pekerja lainnya selamat namun mengalami luka parah. Diduga
kecelakaan ini akibat operator kran tidak tahu masih ada orang di dalam tangki.
Pihak perusahaan terkesan menutup-nutupi insiden ini.
Peristiwa
tragis di pabrik gula Rafinasi PT Darma Pala Usaha Sukses yang ada di komplek
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Musibah
bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula kristal di
pabrik tersebut. Tiba-tiba kran yang berada di atas dan mengarah kedalam tangki
mengeluarkan air panas yang diperkirakan mencapai 400 derajat Celsius.
Akibatnya, keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan kondisi
mengenaskan karena panasnya uap.
Para
korban yang tewas semuanya warga Cilacap yakni Feri Kisbianto, Jumono, Puji
Sutrisno dan Kasito. Sedangkan pekerja yang bernama Adi Purwanto berhasil
menyelamatkan diri, namun mengalami luka parah.
Menurut
salah seorang rekan pekerja, air panas tersebut mengucur ke dalam tangki
setelah tombol kran dibuka oleh salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator
kran tidak mengetahui jika pekerjaan didalam tangki tersebut belum selesai.
Hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi terkait kecelakaan kerja tersebut, karena semua pimpinan di Pabrik PT Darma Pala Usaha Sukses berusaha menghindar saat ditemui wartawan. Sementara polisi juga belum mau memberikan keterangan atas musibah tersebut.
Hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi terkait kecelakaan kerja tersebut, karena semua pimpinan di Pabrik PT Darma Pala Usaha Sukses berusaha menghindar saat ditemui wartawan. Sementara polisi juga belum mau memberikan keterangan atas musibah tersebut.
Analisis Kasus
Jika
ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan kerja, penyebab dasar kecelakaan kerja
adalah human error. Dalam hal ini, kesalahan terletak pada operator kran.
Menanggapi kecelakaan yang telah menewaskan empat orang tersebut, seharusnya
sang operator kran bersikap lebih hati-hati serta teliti yaitu dengan
benar-benar memastikan bahwa tangki gula krsital tersebut telah kosong serta
aman dialirkan air ke dalamnya, maka mungkin kecelakaan kerja tersebut tidak
akan terjadi. Karyawan saat memasuki tangki seharusnya juga mengenakan
alat-alat pelindung diri agar terhindar dari bahaya kecelakaan kerja.
Kemudian
penyebab kecelakaan yang lain adalah kurangnya pengawasan manajemen dalam
bidang kesehatan, keselamatan, dan keamanan pada perusahaan tersebut. Sistem
manajemen yang baik seharusnya lebih ketat pengawasannya terhadap alat ini
menyadari alat ini memiliki risiko yang besar untuk menghasilkan kerugian.
Beberapa tindakan manajemen yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan
kamera-kamera di dalam alat tersebut sehingga operator kran dapat memastikan
bahwa di dalam tangki benar-benar tidak ada orang. Kemudian, apabila teknologi
yang lebih canggih dapat diterapkan di sana, maka pada tangki tersebut dapat
dipasang sebuah alat pendeteksi di mana apabila di dalam tangki masih terdapat
orang atau benda asing, maka ada sebuah lampu yang menyala yang mengindikasikan
di dalam tangki tersebut terdapat orang atau benda asing.
2.
Contoh Kecelakaan
Kerja Akibat Faktor Teknis.
Ledakan
yang terjadi di lantai 3 Gedung Puslabfor Mabes Polri Akibat Tabung Pemanas
Meledak
JAKARTA - Ledakan yang terjadi di lantai 3 Gedung Puslabfor
Mabes Polri pukul 13.30 WIB. Seorang korban luka, bernama Iptu
Syarifuddin diketahui sedang menganalisa bahan kimia dan menggunakan tabung
pemanas untuk menganalisa logam. Tiba-tiba ledakan pun terjadi akibat tangki
untuk tabung pemanas rusak.
"Sedang kita analisa, tapi
ini kecelakaan kerja, itu Syarifuddin namanya, dia ahli kimia kecelakaannnya
karena kimia juga. Dia sedang kerja tahu-tahu meletus," kata Kapuslabfor Mabes
Polri, Brigjen Budiono di Mabes Polri, Jakarta Jumat (4/2/2011).
Dijelaskan Budiono penyebab
ledakan adalah tabung berukuran tiga liter. "Tangki untuk tabung pemanas. Dia (Syarifuddin) sedang menganalisa
logam. Akibat ledakan itu kaca pintu
rusak dan melukai tangannya," kata Budiono.
Ditegaskan Budiono penyebab
ledakan adalah tabung pemanas untuk analisa logam.
Lebih lanjut ia menegaskan, tak ada korban luka lain selain Syarifuddin. "Dia Sendirian, sementara kami sembahyang Jumat, saat ini ia sudah dibawa ke Rumah Sakit Tebet," kata Budiono.
Lebih lanjut ia menegaskan, tak ada korban luka lain selain Syarifuddin. "Dia Sendirian, sementara kami sembahyang Jumat, saat ini ia sudah dibawa ke Rumah Sakit Tebet," kata Budiono.
Analisa Kasus
Menurut saya, kecelakaan diatas adalah kecelakaan kerja akibat faktor
teknis karena kecelakaan tersebut terjadi disebabkan oleh ledakan tabung
pemanas ketika sedang menganalisa bahan kimia untuk menganalisa logam.
Akibatnya tangan Syarifuddin terluka. Nah ini sebagai akibat dari minimnya
penerapan standar keselamatan kerja di kalangan pekerja. Yang pertama, tidak
melengkapi diri dengan alat-alat keselamatan kerja, padahal dengan perlengkapan
keselaman kerja merupakan alat antisipasi terhadap kemungkinan negatif yang
timbul saat bekerja. Kedua, tidak konsentrasi. Dan yang ketiga, kurang
memperhatikan alat-alat yang menunjang pekerjaannya, karena bekerja di
laboratorium maka sebelum bekerja sudah seharusnya memeriksa apakah alat yang
akan kita gunakan layak pakai atau tidak, jika rusak maka lebih baik tidak
dipergunakan sebelum diperbaiki terlebih dahulu atau diganti dengan alat yang
baru. Oleh karena itu, dalam bekerja kita harus menerapkan secara tepat
konsep-konsep keselamatan kerja sebagai langkah antisipasi yang sangat penting
bagi keamanan dan kesehatan kita saat bekerja. Dengan langkah ini maka
setidaknya kita telah mempersiapkan diri untuk mencegah terjadinya kecelakaan
tersebut.
3.
Contoh Kecelakaan Kerja Akibat Faktor
Alam.
Karyawan PT. Freeport
Terjebak Longsor Di Lokasi Penambangan
Jayapura (15/5) — Dua karyawan PT Freeport yang terjebak
longsoran di areal Underground QMS Biggosan Mill 74, pada Selasa (14/5) sekitar
Pukul 09.00 Wit kemarin, dinyatakan tewas, yakni atas nama Andarias Msen dan
Kenny Wanggai. Dimana dari 40 orang karyawan yang tertimbun longsor, enam orang
berhasil ditemukan, namun dua orang dinyatakan tewas, sementara empat orang
lainnya selamat dan kini sedang dirawat intensif di rumah sakit setempat.
Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, Didi Agus Prihatno kepada wartawan,
di Jayapura, Rabu (15/5) mengatakan, longsor di areal PT Freeport adalah murni
kecelakaan kerja akibat fenomena alam. Longsoran terjadi di fasilitas pelatihan
pertambangan bawah tanah PT Freeport, tepatnya mill 74. Akibat adanya kejadian
itu, ujar Didi, ada laporan resmi dari PT Freeport, yang isinya adalah sekitar
40 pekerja tambang terjebak didalam areal fasilitas pelatihan tambang bawah
tanah di mill 74. Dimana sementara ini sedang dilakukan upaya pencarian dan
evakuasi. “Dari 40 orang, enam orang sudah terevakuasi, empat orang dinyatakan
hidup dan dua orang lainnya meninggal. Saat ini korban selamat sedang dirawat
secara intensif di rumah sakit setempat,” ujarnya.
Dikatakannya,
disaat longsoran ini diatasi, kondisi 34 orang karyawan yang masih terjebak di
bawah tanah belum diketahui pasti, karena sampai saat ini masih dilakukan
pencarian. “Yang paling tahu adalah manajemen Freeport bukan kami, karena ini
adalah kecelakaan kerja, maka menjadi domainnya perusahaan.
Analisa Kasus
Menurut
pendapat saya, kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan kerja akibat dari
faktor alam karena kecelakaan tersebut terjadi disebabkan adanya longsoran di
lokasi penambangan yang menyebabkan 40 orang penambang terjebak di dalam
longsoran tersebut. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut,
sebaiknya perusahaan harus melakukan analisa dan riset terlebih dahulu tentang
keadaan alam yang ada di daerah tersebut meliputi cuaca dan keadaan dan kontur
tanah di tempat sekitar penambangan. Dan bagi penambang haruslah mengikuti
instruksi-instruksi untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Diantaranya
dengan menggunakan helm, baju safety, sepatu boot dan membawa alat komunikasi
yang berguna untuk memberi tahu pekerja yang berada di atas bila terjadi
longsoran.
DAFTAR PUSTAKA
v Berita SINDO.